Pages

Selasa, 14 Januari 2014

kaum muda dan perubahan



Kaum Muda dan
Perubahan
“Kehancuran bangsa dan penjajahan baru
tidak akan datang pada kita kecuali jika
kita membiarkan bencana dan penjajahan terus
datang tanpa tidakan dan solusi kongkrit”
salam perubahan,,,,,,,,,,,,,,,
Perubahan tidak boleh berhenti. Berhentinya perubahan adalah pegkhianatan atas nilai-nilai kemerdekaan dan kemanusian. Menghetikan roda perubahan adalah kemunduran peradapan manusia. Dan, kemerdekaan Indonesia adalah pilihan perubahan bagi tegaknya nilai-nilai kemerdekaan, kemanusian,dan kemajuan peradapan bangsa dan Negara
62 tahun bukan usia yang singkat. 62 tahun adalah waktu yang lebik dari cukup untuk menilai sejauh mana bangsa Indonesia merasakan dan merealisasikan cita-cita kemerdekaannya. Kini, cita kemerdekaan 1945 hanyalah mimpi belaka. Kehancuran Negara dan bangsa ini begitu sistematis dan fundanmental. Prilaku politik belah bamboo, monopoli ekonomi, kekuasaan yang peragu dan otoriter. Ketidakpastian hukum, dan lain sebagainya adalah warisan bangsa penjajah yang telah melemahkan daya hidup secara kolektif di tengah persaingan dengan bangsa-bangsa lain.
Semua itu diteruskan secara generatif tanpa terkecuali oleh semua rezim di negeri ini. Orde demi orde dan rezim demi rezim hanya menghasilkan krisis demi krisis. Secara mental. Lahirnya krisis telah melambungkan harapan rakyat akan suatu perubahan. Namun munculnya rezim baru segera merubah harapan menjadi keputusasaan, kemarahan, kekecewaan, dan rendah diri. 1945, 1966, 1998 adalah momentum dimana bunga harapan menyatu dengan keputusasaan. Jatuhnya rezim Soekarno dan rezim Soeharto membawa massa rakyat pada satu harapan baru mengenai masa depan yang lebih baik. Yaitu harapan akan tegaknya kedaulatan rakyat atau kehidupan politik, ekonomi, hukum, pendidikan, militer, dan seluruh sendi kehidupan Negara lainnya. Ternyata harapan itu tanpa bekas oleh retorika para petualang, maneuver-manuver kaum oportunis dan ilusi status qouis. Massa rakyat kembali terjajah. Menjadi tawanan di Negara sendiri kuli di kampong halam sendiri.
Kini saatnya kita tutup sejarah satu generasi bangsa. Sebab mereka telah gagal mebawa kita pada kehidupan merdeka, dimana rakyatlah yang berdaulat. Kni kita berharap lahirnya generasi baru yakni kaum pemuda yang mewarisi semangat pejuang. Bertarung dari satu medan ke meda lainnya dengan cita-cita kemerdekaan. Menaklukkan keterbatasan, meghempuskan nafas baru ke dalam jasad bangsa yang hamper mati, untuk kemudian tegak kembali merebut harkat dan martabatnya. Menetapkan identitasnya sebagai di garis penentangan sistematis terus-menerus terhadap semua ketidakadilan dan kezaliman

Merajut mimpi,menunbuhkan
Komitmen, berikrar
Untuk negeri tercinta

0 komentar:

Posting Komentar