Kaum Muda dan
Perubahan
“Kehancuran bangsa dan penjajahan baru
tidak akan datang pada kita kecuali jika
kita membiarkan bencana dan penjajahan terus
datang tanpa tidakan dan solusi kongkrit”
salam perubahan,,,,,,,,,,,,,,,
Perubahan tidak boleh
berhenti. Berhentinya perubahan adalah pegkhianatan atas nilai-nilai
kemerdekaan dan kemanusian. Menghetikan roda perubahan adalah kemunduran
peradapan manusia. Dan, kemerdekaan Indonesia adalah pilihan perubahan bagi
tegaknya nilai-nilai kemerdekaan, kemanusian,dan kemajuan peradapan bangsa dan
Negara
62 tahun bukan usia
yang singkat. 62 tahun adalah waktu yang lebik dari cukup untuk menilai sejauh
mana bangsa Indonesia merasakan dan merealisasikan cita-cita kemerdekaannya.
Kini, cita kemerdekaan 1945 hanyalah mimpi belaka. Kehancuran Negara dan bangsa
ini begitu sistematis dan fundanmental. Prilaku politik belah bamboo, monopoli
ekonomi, kekuasaan yang peragu dan otoriter. Ketidakpastian hukum, dan lain
sebagainya adalah warisan bangsa penjajah yang telah melemahkan daya hidup
secara kolektif di tengah persaingan dengan bangsa-bangsa lain.
Semua itu diteruskan
secara generatif tanpa terkecuali oleh semua rezim di negeri ini. Orde demi
orde dan rezim demi rezim hanya menghasilkan krisis demi krisis. Secara mental.
Lahirnya krisis telah melambungkan harapan rakyat akan suatu perubahan. Namun
munculnya rezim baru segera merubah harapan menjadi keputusasaan, kemarahan,
kekecewaan, dan rendah diri. 1945, 1966, 1998 adalah momentum dimana bunga
harapan menyatu dengan keputusasaan. Jatuhnya rezim Soekarno dan rezim Soeharto
membawa massa rakyat pada satu harapan baru mengenai masa depan yang lebih
baik. Yaitu harapan akan tegaknya kedaulatan rakyat atau kehidupan politik,
ekonomi, hukum, pendidikan, militer, dan seluruh sendi kehidupan Negara
lainnya. Ternyata harapan itu tanpa bekas oleh retorika para petualang,
maneuver-manuver kaum oportunis dan ilusi status qouis. Massa rakyat kembali
terjajah. Menjadi tawanan di Negara sendiri kuli di kampong halam sendiri.
Kini saatnya kita tutup
sejarah satu generasi bangsa. Sebab mereka telah gagal mebawa kita pada
kehidupan merdeka, dimana rakyatlah yang berdaulat. Kni kita berharap lahirnya
generasi baru yakni kaum pemuda yang mewarisi semangat pejuang. Bertarung dari
satu medan ke meda lainnya dengan cita-cita kemerdekaan. Menaklukkan
keterbatasan, meghempuskan nafas baru ke dalam jasad bangsa yang hamper mati,
untuk kemudian tegak kembali merebut harkat dan martabatnya. Menetapkan
identitasnya sebagai di garis penentangan sistematis terus-menerus terhadap
semua ketidakadilan dan kezaliman
Merajut
mimpi,menunbuhkan
Komitmen,
berikrar
Untuk
negeri tercinta